Friday 16 December 2011

Bayi Diare


Berbagai Hal yang Bisa Menyebabkan Bayi Diare

Diare merupakan keadaan di mana seseorang menderita mencret-mencret atau buang air berkali-kali, tinjanya encer dan kadang-kadang muntah.

Diare memang sering menyerang anak bayi dan tidak memandang usia. Usia bayi yang rentan terkena diare adalah 12 hingga 24 bulan.

Bayi diare adalah hal yang wajar karena pencernaannya memang sedang beradaptasi dengan berbagai makanan dan minuman yang masuk. Oleh sebab itu, makanan dan minuman bisa menjadi salah satu penyebab diare. Makanan yang terlalu asam, terlalu manis atau asin bisa menyebabkan anak bayi terkena diare. Selain itu, bisa saja anak memang memiliki alergi terhadap makanan tertentu seperti telur dan ikan.

Beberapa penyebab bayi diare yang terpenting adalah :
·      Karena peradangan usus, misalnya : kholera, disentri, bakteri-bakteri lain, virus dsb.
Virus yang sering menjadi penyebab diare bernama Rotavirus. Biasanya Rotavirus menyerang anak bayi usia 6 bulan hingga 1 tahun. Sedangkan bakteri yang menyebabkan diare seperti vibrio cholera, salmonella dan sebagainya. Virus dan bakteri ini ditularkan bisa melalui udara, air atau makanan dan minuman.

·      Karena kekurangan gizi misalnya : kelaparan, kekurangan zat putih telur.
Anak bayi yang kurang gizi akan mudah mengalami dehidrasi dan tidak mampu untuk melawan kuman penyakit diare.

·      Karena keracunan makanan.

·      Karena tak tahan terhadap makanan tertentu, misalnya : si anak tak tahan meminum susu yang mengandung lemak atau laktosa.
Anak bayi yang mengonsumsi susu bayi formula secara berlebihan bisa terkena diare. Bayi membutuhkan laktose yakni suatu enzim yang digunakan untuk mencerna laktosa. Jika bayi tidak bisa memproduksi enzim laktose dalam jumlah yang cukup maka bayi tidak bisa mentoleransi makanan yang mengandung laktosa dan kemudian mengalami diare.

Pemberian obat kimia dan obat antibiotik juga bisa menyebabkan diare. Antibiotik biasanya diberikan saat bayi sedang dalam masa penyembuhan suatu penyakit. Antibiotik ini malahan bisa ikut membunuh bakteri baik yang hidup dalam pencernaan. Akibatnya terjadilah diare.

Faktor lingkungan juga dapat menjadi penyebab bayi diare. Kondisi kamar bayi dan rumah harus bersih. Begitupula dengan kualitas dari air yang akan dikonsumsi bayi harus terjamin kebersihannya. Segala sesuatu yang dipegang dan bahkan yang akan masuk ke dalam mulut bayi tidak boleh kotor. Sebut saja botol susu bayi yang tidak bersih maka akan mudah tercemar oleh kuman dan berpotensi menyebabkan diare.

 Diare dapat menyebabkan dehidrasi, jika penderita diare mengalami dehidrasi yang parah dapat menyebabkan kematian.
Untuk mencegah terjadinya kekurangan cairan tubuh sebagai akibat diare maka minumlah garam ORALIT. Minumkanlah cairan oralit sebanyak mungkin penderita mau. 1 bungkus kecil oralit dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak (200 cc)

Jika oralit tidak ada, bisa dibuat dengan : LARUTAN GARAM GULA.
Ambillah air teh (masak) 1 gelas.
Masukkan dua sendok teh peres gula pasir, dan seujung sendok teh garam dapur.
Diaduk rata dan diberikan kepada penderita sebanyak mungkin ia mau minum.

Bila diare tak terhenti dalam sehari atau penderita lemas sekali bawalah segera ke Puskesmas.

Pencegahan diare dapat dilakukan hal berikut:
Berak di kakus, tidak di kali, pantai, sawah atau sembarang tempat.
Cuci tangan sebelum makan, dan sesudah buang air besar.
Minum air dan makanan yang sudah dimasak
Susui bayi anda selama mungkin, di samping makanan lainnya sesuai umur.
Bayi yang minum susu botol lebih mudah diserang diare dari pada bayi yang disusui ibunya.


No comments:

Post a Comment